Beberapa hari belakangan
ini kami dipusingkan dengan mundurnya waktu penyelesaian dan penyerahan report
survey outlet oleh pihak surveyor. Data survey sementara yang kami terima
ternyata masih jauh dari ekspektasi kami. Beberapa alasan teknis yang menjadi kendala
survey di lapangan seperti masalah cuaca, jauhnya jarak antar outlet dll masih
bisa kami tolerir, namun selebihnya terkesan mengada-ada. Dari 30 ribu outlet
yang tersebar di Jawa Barat, baru 50%-nya saja yang berhasil didata. Sementara
diawal tender, mereka menyatakan sanggup mensurvey lebih dari 80% populasi
outlet yang ada di wilayah Jawa Barat. Tidak hanya itu saja, ketika data
attribut outlet tersebut kami konversikan ke dalam bentuk data spasial (di
MapInfo Professional), ternyata hanya 5% saja yang termapping secara sempurna
sesuai dengan alamatnya, sisanya menyebar tak beraturan di luar cluster (yang)
seharusnya.
Dua hari yang lalu kami
mengundang mereka untuk membahas kasus ini lebih lanjut, sekaligus membuat
kesepakatan deadline penyerahan data outlet (yang valid) ke kami. Akhirnya
semua pihak sepakat bahwa seluruh data survey outlet akan diserahkan (ke kami)
maksimal tanggal 18 Juli 2011. Itu artinya, no more excuse to say, “It’s
unfinished yet due to….”. Namun demikian, kami tidak mau berlepas diri dan
berpangku tangan saja, i.e di satu sisi ‘memaksa’ mereka menyelesaikan tugasnya
(sebelum deadline), namun di sisi lain kami tidak melakukan usaha apapun (do
nothing) guna membantu mereka mencari akar masalah dan solusinya.
Setelah deadline
disepakati, pihak surveyor bertanya, “Proyeksi apa yang bapak pakai di
MapInfo?, UTM kah, Non-Earth kah atau..?”. Saya pun menjawab, “Wah punten pisan
Pak, saya tidak tahu. Setahu saya, saya tidak mengubah settingan apapun di
MapInfo. Artinya proyeksi yang saya pakai adalah proyeksi default. Hanya saja
saya belum pernah mengecek secara langsung satuan apa yang terpakai saat itu.” Mereka
menduga, ketidakakuratan mapping outlet (di MapInfo) terjadi karena tidak
presisinya penyettingan koordinat pada perangkat GPS yang mereka gunakan atau
(bisajadi pula karena) kesalahan pencatatan manual (by paper) koordinat
latitude dan longitude-nya.
Rasa penasaran membuat kami
mereschedule kembali pertemuan dengan team surveyor di hari berikutnya. Pada
pertemuan tersebut, kami memberikan kesempatan kepada mereka untuk menunjukkan
sampel outlet yang mereka survey di Map Source. Ternyata hasilnya lebih
mendekati meskipun border kecamatannya tidak bisa ditampilkan. Selanjutnya kami
meminta mereka menunjukkan satuan koordinatnya, dan ternyata yang tercatat
adalah DMS (Degree, Minutes, Seconds). Nah disinilah letak permasalahannya
selama ini. Perbedaan satuan koordinat (ternyata) menyebabkan posisi outlet
tidak termapping secara benar di MapInfo. Sesederhana itu memang (harap
dimaklumi karena kami baru belajar.. :P). Di MapInfo, default koordinat BTS
(eksisting) yang kami punya adalah Decimal Degrees (DD), sedangkan satuan
koordinat GPS yang diset oleh team surveyor adalah DMS. Terus apa solusinya?.
Satuan koordinatnya harus diseragamkan, apakah itu dalam satuan DMS atau pun
dalam DD. Karena default koordinat BTS eksisting kami dalam satuan DD, maka
koordinat outletlah yang pada akhirnya harus menyesuaikan. “Tapi kan banyak
mas?, ada 13.000 outlet lo. Kalau diganti secara manual, kami pesimis bisa
merampungkannya sebelum tanggal 18 Juli 2011.” kata mereka.
Tenang, kami punya
formulasinya. Perhatikan gambar berikut:
Tabel
dengan header hitam diatas adalah data outlet dari team surveyor dimana format
latitude dan longitude-nya masih dalam satuan DMS dan belum dikonversikan ke
dalam satuan lain [contoh; latitude dan longitude untuk Hilmi Cell secara
berturut-turut adalah (07* 07’ 18,1”) dan (107* 25’ 29,9”)]. Sedangkan tabel
dengan header merah berisi data koordinat yang sudah dikonversikan ke DD
[contoh; latitude dan longitude Hilmi Cell paska konversi ke DD (-7.121666667)
dan (107.4247222)]. Bagaimana cara mengkonversikan koordinat dari satuan DMS ke
DD?. Berikut teknisnya.
[1].
Aktifkan Macros Excel anda (caranya; klik office button [di pojok kiri atas MS
Excel anda] > klik excel option [di pojok kiri bawah, di sebelah exit excel]
> klik trust center > klik trust center settings > klik macro settings
> centang option; enable all macros dan trust access to VBA)
[2].
Copy-paste syntax dibawah ini ke module VBA (caranya; tekan ALT+F11 kemudian
klik menu insert > module)
Function
DWI_NOVIYANTO(Degree_Deg As String) As Double
' Declare the
variables to be double precision floating-point.
[3].
Kembali ke sheet1 yang berisi data koordinat longitude dan latitude yang
berformat DMS (sebagaimana gambar diatas). Silahkan ketik formulasi berikut
pada cell M4 (header LAT yang berwarna merah);
=VALUE("-"&DWI_NOVIYANTO(CONCATENATE(IF(RIGHT($F4,1)<>"*",SUBSTITUTE($F4,RIGHT($F4,1),"*"),$F4),"
",IF(RIGHT($G4,1)<>"'",SUBSTITUTE($G4,RIGHT($G4,1),"'"),$G4),"
",IF(RIGHT($H4,1)<>"""",SUBSTITUTE($H4,RIGHT($H4,1),""""),$H4))))
Dan juga
formulasi berikut pada cell N4 (header LONG yang berwarna merah);
=VALUE(DWI_NOVIYANTO(CONCATENATE(IF(RIGHT($I4,1)<>"*",SUBSTITUTE($I4,RIGHT($I4,1),"*"),$I4),"
",IF(RIGHT($J4,1)<>"'",SUBSTITUTE($J4,RIGHT($J4,1),"'"),$J4),"
",IF(RIGHT($K4,1)<>"""",SUBSTITUTE($K4,RIGHT($K4,1),""""),$K4))))
Penjelasan
Singkat Formulasi
Karena
kedua formulasi diatas serupa, maka saya ambil salah satunya saja sebagai
contoh (i.e formulasi untuk cell M4 atau header LAT):
=CONCATENATE(IF(RIGHT($F4,1)<>"*",SUBSTITUTE($F4,RIGHT($F4,1),"*"),$F4),"
",IF(RIGHT($G4,1)<>"'",SUBSTITUTE($G4,RIGHT($G4,1),"'"),$G4),"
",IF(RIGHT($H4,1)<>"""",SUBSTITUTE($H4,RIGHT($H4,1),""""),$H4))
Berfungsi
menggabungkan data latitude pada kolom F, G, H menjadi format 07* 07’ 18,1”. Perhatikan dua bulatan
kuning pada gambar diatas. Itu adalah salah satu contoh kesalahan penulisan
format LAT oleh team surveyor. Pada cell F6 tertulis 07', seharusnya ditulis 07* yang artinya 7 degrees. Begitu pula pada cell G8,
disana tertulis 06*, seharusnya
ditulis 06' yang artinya 6 minutes. Nah jika terjadi kesalahan sebagaimana
contoh diatas, maka formulasi ini akan secara otomatis mengoreksi dan
menampilkan format LAT yang seharusnya (baca: benar).
Selanjutnya,
jika A = CONCATENATE(IF(RIGHT($F4,1)<>"*",SUBSTITUTE($F4,RIGHT($F4,1),"*"),$F4),"
",IF(RIGHT($G4,1)<>"'",SUBSTITUTE($G4,RIGHT($G4,1),"'"),$G4),"
",IF(RIGHT($H4,1)<>"""",SUBSTITUTE($H4,RIGHT($H4,1),""""),$H4))
Maka, =VALUE(DWI_NOVIYANTO(A)) akan
mengubah format 07* 07’ 18,1” menjadi -7.121666667
Adapun
formulasi yang mengkonversikan format DMS menjadi DD sendiri dilakukan oleh:
=DWI_NOVIYANTO(A) sedangkan =VALUE() berfungsi mengubah -7.121666667 yang sebelumnya berformat
TEXT menjadi -7.121666667 yang berformat VALUE.
[4].
Silahkan copy formulasi tersebut ke record/data selanjutnya, maka seluruh data
DMS akan terkonversi ke dalam format Decimal Degrees secara sempurna. Berikut
adalah hasil mapping outlet pasca konversi (DMS ke DD) di MapInfo.
4 Respones to "Konversi Degrees Minutes Seconds (DMS) ke Decimal Degrees (DD)"
Salam kenal mas nakula.
Saya sedang membutuhkan cara untuk mengonversi DMS ke DD, kira2 ada cara yang lebih sederhana apa gak ya?
Misalnya menggunakan Ms. Excel gitu...
5 Juli 2012 pukul 19.10
Salam kenal juga mas Alhuda,
Formulasi diatas sebenarnya dibuat di dalam ms excel mas, hanya saja memang tidak murni menggunakan formulasi embedded excel. Sengaja saya gunakan kombinasi antara VBA (untuk membuat Function tambahan. Dalam case ini adalah creating conversion function, red) dan formulasi embedded excel seperti concatenate, Right, Subtitute, Value dan logika IF. Yang menyebabkan formulasi diatas sedikit agak rumit sebenarnya adalah inputan raw datanya. Kebetulan data koordinat yang disubmit oleh pihak surveyor tidak seragam e.g ada yang menggunakan tanda * untuk menunjukkan detik, adapula yang menggunakan ' untuk menunjukkan detik. Nah formulasi diatas berfungsi untuk menyeragamkan format data yang tidak sama tersebut sebelum dikonversikan ke DD secara otomatis. Formulasi konversinya sendiri simpel, yakni (DMS to DD) = Derajat + menit/60 + detik/3600. Menitnya sampeyan bagi dengan 60, detiknya sampeyan bagi dengan 3600. Setelah itu tambahkan seluruh komponennya mengikuti rumus dasar diatas. Demikian mas
5 Juli 2012 pukul 20.55
Terima kasih, postingan yang yang agan bagi sangat membatu saya.
Salam Kenal
26 Mei 2014 pukul 13.19
cara untuk mengetahui koordinatnya menggunakan positif dan negatif bagaimana.?
10 Oktober 2014 pukul 08.55
Posting Komentar