Apakah Do'a Mampu Mengubah Takdir?



Pertanyaan:

Al-Mufaqqihul Ashr Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin –rahimahullaahu- ditanya : “Apakah do’a berpengaruh merubah apa yang telah tertulis untuk manusia sebelum kejadian?”

Jawaban:

Tidak diragukan lagi bahwa do’a berpengaruh dalam merubah apa yang telah tertulis. Akan tetapi perubahan itupun sudah digariskan melalui do’a. Janganlah anda menyangka bila anda berdo’a, berarti meminta sesuatu yang belum tertulis, bahkan do’a anda telah tertulis dan apa yang terjadi karenanya juga tertulis (di Lauh Al Mahfudz). Oleh karena itu, kita menemukan seseorang yang mendo’akan orang sakit, kemudian sembuh, juga kisah kelompok sahabat yang diutus nabi singgah bertamu kepada suatu kaum. Akan tetapi kaum tersebut tidak mau menjamu mereka. Kemudian Allah mentakdirkan seekor ular menggigit tuan mereka. Lalu mereka mencari orang yang bisa membaca do’a kepadanya (supaya sembuh). Kemudian para sahabat mengajukan persyaratan upah tertentu untuk hal tersebut. Kemudian mereka (kaum) memberikan sepotong kambing. Maka berangkatlah seorang dari sahabat untuk membacakan Al-Fatihah untuknya. Maka hilanglah racun tersebut seperti onta terlepas dari teralinya. Maka bacaan do’a tersebut berpengaruh menyembuhkan orang yang sakit.

Dengan demikian, do’a mempunyai pengaruh, namun tidak merubah Qadar (ketetapan Allah sebelum zaman azali, red[1]). Akan tetapi kesembuhan tersebut telah tertulis dengan lantaran do’a yang juga telah tertulis. Segala sesuatu terjadi karena Qadar Allah, begitu juga segala sebab mempunyai pengaruh terhadap musabab-nya dengan izin Allah. Maka semua sebab telah tertulis dan semua musabab juga telah tertulis.

Doa mampu menolak takdir Allah, berdasarkan hadits dari Salman Al-Farisi Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

“Tidak ada yang mampu menolak takdir kecuali doa”. [Shahih. Sunan At-Tirmidzi, bab Qadar 8/305-306]

Asy-Syaikh Al-Mubarak Furi berkata bahwa yang dimaksud adalah, takdir yang tergantung pada doa dan berdoa bisa menjadi sebab tertolaknya takdir karena takdir tidak bertolak belakang dengan masalah sebab akibat, boleh jadi terjadinya sesuatu menjadi penyebab terjadi atau tidaknya sesuatu yang lain termasuk takdir. Suatu contoh berdoa agar terhindar dari musibah, keduanya adalah takdir Allah. Boleh jadi seseorang ditakdirkan tidak berdoa sehingga terkena musibah dan seandainya dia berdoa, mungkin tidak terkena musibah, sehingga doa ibarat tameng dan musibah laksana panah. [Mura’atul Mafatih 7/354-355].

[Disalin kitab Al-Qadha’ wal Qadar edisi Indonesia Tanya Jawab Tentang Qadha dan Qadar, Penulis Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin’, terbitan Pustaka At-Tibyan, penerjemah Abu Idris]. Sumber nukilan: www.abuayaz.co.cc (dengan sedikit penambahan)

____________________________________________________

[1]. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits shahih:

“Sesungguhnya Allah menetapkan takdir-takdir makhluknya lima puluh ribu tahun sebelum menciptakan langit-langit dan bumi.” (HR. Muslim 2653)

“Pertama kali yang Allah ciptakan adalah pena (Al Qalam). Lalu Dia berfirman kepadanya : “Tulislah!” Maka pena menuliskan segala apa yang akan terjadi hingga hari kiamat”. (HR. Abu Daud 4700, At-Tirmidzi 2100, dan selain keduanya)

[Baca Selengkapnya...]


Penggunaan Worksheet Event Di VBA Excel



Lama tak muncul di dunia blogger, sang amatir lagi dangkal ilmunya ini kembali hadir ke hadapan rekan-rekan blogger untuk berbagi sedikit “cerita” mengenai VBA Excel, mudah-mudahan bermanfaat. Kisah yang akan penulis paparkan kali ini terkait dengan “Worksheet Event”. Langsung saja, apa sih worksheet event itu?. Menurut penulis buku “Cara Cepat Mengelola Database Dengan Macro Excel”, worksheet event merupakan peristiwa yang akan terjadi apabila worksheet yang kita pilih mengalami kejadian atau perubahan tertentu. Sedangkan menurut www.exceltip.com, “Events for the worksheet object occurs when a worksheet is activated or the user changes the content of a cell”. Ada sekitar sembilan worksheet event pada VBA Excel, antara lain:

  • Activate, merupakan event saat worksheet terpilih aktif
  • BeforeDoubleClick, merupakan event sebelum klik ganda pada bidang worksheet terpilih.
  • BeforeRightClick, merupakan event sebelum klik kanan pada bidang worksheet terpilih
  • Calculate, merupakan event saat dilakukan perhitungan menggunakan formula pada worksheet terpilih
  • Change, merupakan event saat ada perubahan data pada sembarang cell dalam worksheet terpilih
  • Deactivate, merupakan event saat worksheet terpilih tidak aktif
  • FollowHyperlink, merupakan event saat hyperlink dalam worksheet terpilih diklik
  • PivotTableUpdate, merupakan event saat ada update data baru ke dalam pivot table pada worksheet terpilih
  • SelectionChange, merupakan event saat ada perubahan seleksi cell atau range pada worksheet terpilih

Penulis sendiri baru mencoba beberapa event saja dari keseluruhan event yang tersebut di atas, yakni BeforeRightClick dan SelectionChange. Lantas seperti apa contoh implementasinya, berikut contoh simple-nya [CMIIW]..

This example event macro will prevent the user from accessing the shortcut menus in a worksheet, the procedure must be written in the worksheets own module sheet, e.g. Sheet1:

Penjelasan (kalau istilah haditsnya: ‘Syarh’, atau istilah Al-Qur’annya: ‘Tafsir’, red) sederhana versi penulis: Syntax macro berikut akan memproteksi user (baca: Programmer) dari perubahan-perubahan dalam Sheet (yang dilakukan oleh user lain, termasuk sang programmer itu sendiri) melalui shortcut menus “RightClick” seperti yang ditunjukkan gambar berikut:



Private Sub Worksheet_BeforeRightClick(ByVal Target As Excel.Range, _

Cancel As Boolean)

Cancel = True

MsgBox “Shortcut menus are disabled in this worksheet!”

End Sub

Pada Event diatas terdapat syntax “ByVal” yang merupakan kepanjangan dari By Value. Target dideklarasikan sebagai cell atau range yang dituju, sedangkan Cancel dideklarasikan sebagai Boolean (True/False). Jika Cancel = True, maka “RightClick” akan di-disable fungsinya, sehingga shortcut diatas tidak akan muncul. www.exceltip.com mengatakan, “Events in worksheets are activated by default, but can be deactivated by a macro”. Jika mencermati penjelasan tersebut, maka suatu event yang statusnya ‘deactivate’ bisa kembali diaktifasi melalui macro. Nah untuk case diatas, jika kita ingin mengembalikan fungsi “RightClick” ke posisi semula, maka kita cukup mengubah syntax macro ‘Cancel = True’ menjadi ‘Cancel = False’.

Ok, lanjut ke contoh berikutnya:

This example event macro will prevent the user from selecting cells in a specific range in a worksheet, the procedure must be written in the worksheets own module sheet, e.g. Sheet1:

Penjelasan sederhana versi penulis: Event macro berikut memproteksi user dari menselect, memblock atau mengutak-atik range tertentu.

Private Sub Worksheet_SelectionChange(ByVal Target As Excel.Range)

If Not Application.Intersect(Target, Range(“A1:A100”)) Is Nothing Then

Cells(ActiveCell.Row, 2).Select

MsgBox “You can't select cells in A1:A100!”

End If

End Sub

Target dideklarasikan sebagai Cell atau Range. Intersect sendiri merupakan irisan antara baris (Row) dan kolom (Column) [lihat penjelasan lain mengenai ‘Intersect’ disini]. If Not Application.Intersect(Target, Range(“A1:A100”)) Is Nothing dibaca: “Jika cell atau range yang kita tuju/klik beririsan dengan salah satu saja dari cell di antara A1 hingga A100”, maka Cells(ActiveCell.Row, 2).Select, yakni cell aktif akan bergeser sejauh dua kolom dari target. Misalnya, jika cell aktif kita tempatkan pada cell A2, maka secara otomatis system akan memindahkan cell aktif tersebut ke C2. Mengapa? Karena cell aktif yang (sebelumnya) kita tempatkan di A2 ternyata beririsan dengan range(“A1:A100”). Simpel bukan?...Silahkan dicoba Mas Bro,…

[Baca Selengkapnya...]


Kebaikan Ada Pada Ulama



Tersebarnya ilmu tidak pernah lepas dari peran ulama begitu pun sebaliknya, ulama tak kan pernah bisa dipisahkan dari ilmu. Ulama adalah lautan ilmu. Tinggi kedudukannya, fi dunya wal akhirah. Allah Subhaanahu wa Ta’ala memujinya, “Sesungguhnya yang takut kepada Allah hanyalah ulama.” [Fathir: 29]. Merekalah tempat kita bertanya sebagaimana firman-Nya; “Maka bertanyalah kepada ahludz dzikr (para ulama) jika kalian tidak mengetahuinya.” [Al-Anbiya’: 7]. Pujian juga tak lepas dari lisan seorang Amirul mukminin ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallaahu ‘anhu terhadap mereka. Berikut syairnya:


حواء والأم آدم أبوهم أكفاء التمثيل جهة من الناس

Manusia dipandang dari luarnya itu sama

Ayah mereka Nabi Adam sedang Ibu mereka Siti Hawa

-

وأعضاء فيهم خلقت وأعظم مشاكلة وأرواح كنفس نفس

Badan mereka sama, begitu pula arwahnya

Mereka adalah susunan tulang dan anggota badannya

-

والماء فالطين به يفاخرون شرف أصلهم في لهم يكن فإن

Jika saja mereka berhak dengan kemuliaannya asal-usul yang mereka banggakan

Maka (banggakah mereka dengan) tanah dan air (asal usul kehidupan)?!

-

أدلاء استهدى لمن الهدى على إنهم العلم لأهل إلا الفخر ما

Kebanggaan tidaklah pantas kecuali untuk para ulama

Karena mereka di atas petunjuk, dan juga sebagai penunjuk bagi yang menghendakinya

-

أسماء الأفعال على وللرجال يحسنه كان ما امرئ كل وقدر

Harga diri setiap orang adalah pada kebaikan yang dilakukannya

Oleh karenanya orang-orang memiliki julukan dari hasil pekerjaannya

-

أعداء العلم لأهل والجاهلون يجهله كان ما امرئ كل وضد

Musuh setiap orang itu kebodohannya

Karena itulah orang-orang bodoh menjadi musuh para ulama

-

أحياء العلم وأهل موتى الناس أبدا به حيا تعش بعلم ففز

Maka raihlah kemenangan dengan ilmu -yang dengannya kau kan hidup selamanya-

Lihatlah bagaimana manusia mati, sedang para ulama tetap hidup (namanya)!


Sumber nukilan syair: http://addariny.wordpress.com/

[Baca Selengkapnya...]


 

Entri Populer

Recent Comments

Blog Statistic

Return to top of page Copyright © 2007 | Old Nakula