Trik Membuat Interactive Mouse Over Pada Microsoft PowerPoint



Microsoft Excel lagi? Tenang..tenang, kita tinggalkan sejenak Microsoft Excel, mari kita beralih sementara waktu ke saudara mudanya, Microsoft Powerpoint.. :D. Sebagian besar user pasti sudah tahu kegunaan/manfaat salah satu aplikasi bawaan Microsoft Office ini. Ketika kita diminta oleh atasan/partner kerja kita untuk menyiapkan bahan presentasi bisnis misalnya, maka aplikasi yang pertama kali kita ingat (biasanya) adalah Microsoft Powerpoint, betul tidak?. Kebetulan beberapa bulan yang lalu, saya pernah diminta atasan membuat slide presentasi (tepatnya report performansi SCN & Revenue quartal perusahaan) dengan menggunakan aplikasi ini. Yang diminta atasan waktu itu adalah, beliau ingin informasi/report performansi masing-masing Sub Branch di wilayah Jawa Barat bisa ditampilkan (seolah-olah) hanya dalam satu slide saja (lengkap dengan tampilan map/peta didalamnya). Sekedar informasi bahwa ada 10 Sub Branch yang tersebar di regional Jawa Barat, dimana masing-masing Sub Branch tersebut menginduk pada 3 main Branch (dulu disebut dengan GraPari atau Graha Pari Sraya, yakni sebuah nama yang diambil dari bahasa Sansekerta yang diberikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X sebagai penghormatan atas dibukanya kantor cabang pelayanan di Daerah Istimewa Yogyakarta, red), meliputi Bandung, Cirebon dan Tasikmalaya. Dengan bahasa lain, ketika atasan ingin melihat detail informasi mengenai performansi salah satu Sub Branch, beliau cukup menunjuk/menggeser kursor mouse ke titik dimana lokasi geografis Sub Branch tersebut berada. OK, langsung saja ke topic pembahasan;

Siapkan map/peta yang kita butuhkan (peta diatas saya ambil dari aplikasi GIS Network Operation Regional Jabar, red), kemudian buatlah “Rounded Rectangle” menggunakan Drawing Tools pada Microsoft Powerpoint (saat ini saya menggunakan Microsoft Powerpoint versi 2007, red). Lokasinya terletak pada menu toolbars Home, Drawing. Beri nama sesuai dengan wilayah/territory Sub Branch, kemudian letakkan posisinya di wilayah masing-masing (seperti contoh diatas). Sebagai pelengkap, beri judul slide tersebut dengan “Mapping Regional Jawa Barat”. Copy slide tersebut ke page berikutnya (dalam pembahasan kali ini, saya mengambil wilayah Cianjur sebagai contoh, red). Hapus Rounded Rectangle yang ada di map dan sisakan wilayah Cianjur saja. Tambahkan sebuah map kecil kabupaten Cianjur di sebelah kanan map sebagai identitas/atribut wilayah tersebut. Siapkan tabulasi data (table) yang berisi detail informasi/performansi Cianjur dan letakkan di posisi yang tepat (sebagaimana yang ditunjukkan oleh gambar dibawah, red). Jangan lupa, ganti judul slide kedua tersebut dengan “Mapping Sub Branch Cianjur” agar memudahkan kita melakukan hyperlink.

Kembali ke slide pertama, klik Rounded Rectangle Cianjur kemudian klik toolbars Insert, Link, Action, maka akan muncul jendela (window) dibawah;

Pilih Mouse Over dan Hyperlink to. Di dalam Hyperlink to terdapat banyak option, pilihlah Slide, Slide Title; “Mapping Sub Branch Cianjur”, dan klik OK sebagai eksekusi akhir. Apakah sudah selesai? Masih belum guys. Kalau kita berhenti sampai disini, kita hanya akan mendapatkan tampilan “Mapping Sub Branch Cianjur” saja, karena ketika posisi mouse kita geser ke Rounded Rectangle Cimahi atau Bandung misalnya, tampilan “Mapping Sub Branch Cianjur” tidak akan hilang/atau lenyap, sedangkan planning kita diawal adalah mengubah tampilan slide mengikuti Rounded Rectangle yang ditunjuk oleh mouse. Untuk itu langkah selanjutnya yang harus kita lakukan adalah; klik image map Jawa Barat di slide kedua, klik toolbars Insert, Link, Action, maka jendela (window) Action Settings akan muncul seperti tampilan sebelumnya (di slide yang pertama). Pilih Mouse Over, Hyperlink to, Slide, Slide Title; “Mapping Regional Jawa Barat”, dan klik OK sebagai eksekusi akhir. Satu lagi, hide/sembunyikan slide kedua (i.e Mapping Sub Branch Cianjur). Silahkan dicoba dengan menekan tombol “F5” pada keyboard, arahkan mouse ke Rounded Rectangle Cianjur kemudian geserlah ke Rounded Rectangle Cimahi dan lihatlah apa yang terjadi. Lakukan langkah-langkah tersebut ke Sub Branch-Sub Branch yang lain hingga paripurna.

Banyak trik-trik lain yang bisa anda coba, dimana tutorialnya banyak tersebar di Internet (misalkan membuat attractive menu tanpa menggunakan syntax VBA di Microsoft Powerpoint, red). Seorang musisi gitar klasik sekaligus ambassador Yamaha Music Indonesia pernah mengatakan (saya hanya bermaksud menukil ucapannya, bukan apa yang dikerjakannya, red); “Dulu ketika anda ingin (mengubah diri anda) menjadi seorang musisi classic ternama, anda harus datang dan belajar kepada guru music classic secara langsung, kemudian melihat dan mempelajari bagaimana sang guru memainkan dawai-dawai gitar dengan jari-jarinya yang terlatih. Tapi sekarang, teknologi berkembang begitu cepat. Anda bisa menjadi seorang musisi handal (minimal bisa mempraktekan teori-teori yang diajarkan langsung oleh seorang Maestro, red) hanya dengan belajar kepada Youtube!”..So, selamat mencoba dan berkarya kawan…

[Baca Selengkapnya...]


Trik Membuat Dropdown Menu Pada Microsoft Excel



Tiga tema sederhana mengenai Microsoft Excel sudah pernah saya share di blog ini. Berhubung saya tidak menguasai banyak software dan hanya mengetahui dan menguasai beberapa fitur aplikasi Microsoft Excel saja, maka pada kesempatan kali ini pun saya masih akan menshare trik-trik simple lain yang berkaitan dengan salah satu aplikasi bawaan Microsoft Office ini. So, punten pisan kalau dianggap kurang kreatif nya… :P. Mudah-mudahan bermanfaat dan bisa digunakan dalam pekerjaan sehari-hari oleh rekan-rekan blogger sekalian.

Tidak seperti topic-topic sebelumnya yang membahas mengenai syntax VBA yang rumit dan ruwet, hari ini saya akan berbagi ilmu mengenai bagaimana membuat drop-down menu pada Microsoft Excel. Sangat sederhana dan sangat mudah. Drop-down menu biasanya saya pakai untuk membuat kombinasi pilihan data yang ingin saya tampilkan di worksheet, entah itu dalam bentuk tabulasi data maupun dalam bentuk grafik (yang diset melalui VBA tentunya, red). OK, agar lebih mudah dipahami, berikut saya berikan contohnya;

Ada 2 pilihan menu pada contoh diatas i.e “Product” dan “SCN, CB & Dist-Stock”[1]. Menu “Product” terdiri dari Kartu SimPATI, Kartu As, dan All Prepaid (gabungan SimPATI dan Kartu As, red), sedangkan pada menu “SCN, CB & Dist-Stock” tediri dari banyak pilihan. Masing-masing product dibreakdown berdasarkan territory-nya, meliputi Bandung, Cirebon, Tasikmalaya dan Regional. Sekedar informasi, tampilan drop-down menu diatas saya buat di worksheet “SCN & CB Diamond Monthly”. Posisi drop-down “Product” terletak pada cell C6 dan drop-down “SCN, CB & Dist-Stock” terletak pada cell C8. Langkah awal yang perlu kita lakukan adalah sebagai berikut;

Buatlah detail data seperti contoh diatas (pada worksheet yang berbeda dari worksheet utama (worksheet “SCN & CB Diamond Monthly”). Yakni pada worksheet baru dengan nama “ValidationList”, red) e.g Pada judul ProductTsel data disi dengan Kartu_SimPATI, Kartu_AS, All_Prepaid dan seterusnya. Kemudian berilah nama pada setiap informasi yang kita buat tersebut dengan cara memblock data mulai dari cell yang berada dibawah title (judul) sampai dengan cell akhir dimana detail data tersebut berada. Contoh, saya ingin memberi nama “ProductTsel” pada detail data ProductTsel. Caranya, block cell B4 sampai cell B6, kemudian ketik “ProductTsel” pada kotak dibawah clipboard (seperti yang ditunjukkan oleh lingkaran merah diatas, red), kemudian enter. Atau dengan cara, klik menu Formulas, Defined Names, Name manager. Klik New, New Name kemudian isi option “Name” dengan “ProductTsel” dan klik OK. Teruskan untuk kategori yang lain i.e detail Kartu_SimPATI dengan nama “Kartu_SimPATI”, Kartu_AS dengan nama “Kartu_AS” dan All_Prepaid dengan nama “All_Prepaid”.

Setelah semua data kita definisikan namanya, maka yang harus kita lakukan selanjutnya adalah mengkombinasikan option “Product” dengan “SCN, CB & Dist-Stock” sesuai dengan kategori yang sudah kita buat. Misal, ketika kita memilih item “Kartu_SimPATI” pada menu “Product”, maka secara otomatis detail informasi yang ditampilkan pada menu “SCN, CB & Dist-Stock” adalah item-item yang terdapat pada kategori “Kartu_SimPATI” i.e SCN SP-Bandung, SCN SP-Cirebon, SCN SP-Tasikmalaya, SCN SP-Regional dan CB SP-All, bukan item-item yang terdapat pada kategori “Kartu_AS” maupun “All Prepaid”. Bagaimana cara menampilkannya?. Let’s proceed…

Step ini merupakan step yang paling krusial, karena sangat menentukan berhasil tidaknya drop-down menu yang kita buat. Caranya, tempatkan kursor pada cell C6 pada worksheet “SCN & CB Diamond Monthly”. Kemudian klik Menu Data, Data Tools, Data Validation, dan klik Setting. Pada Validation Criteria terdapat “Allow”, maka pilihlah item “List” dan ketik “=ProductTsel” pada Source. Agar lebih menarik, klik Error Alert (disamping Input Message, red), pilih style: Stop, ketik: “Notification” pada Title dan “Please select information from the list!” pada Error Message. Setelah itu klik OK. Selesaikah? Belum. Lanjutkan dengan meletakan kursor di cell C8 pada worksheet yang sama. Ulangi langkah sebelumnya i.e klik Menu Data, Data Tools, Data Validation, dan klik Setting. Pada Validation Criteria; “Allow”, pilihlah item “List” dan ketik “=INDIRECT(C6)” pada Source, setelah itu klik OK. Silahkan anda lihat hasil akhirnya, insyaAllah sesuai dengan planning kita diawal. Akhirnya, selamat mencoba.. ^_^

Catatan Kaki;

[1]. SCN = Sales, Churn, Nett Add. CB = Customer Base. Dist-Stock = Distribution (i.e jumlah kartu perdana yang didistribusikan ke sejumlah point of distribution atau POD) - Stock (i.e persedian kartu perdana yang masih belum terserap oleh pasar)



[Baca Selengkapnya...]


Market Visit dan Virus Hepatitis A



Jum’at, tanggal 14/01/2011 yang lalu saya kembali melakukan check darah yang ketiga di salah satu laboratorium kesehatan di Jl. Veteran Bandung. Adapun pemeriksaan yang pertama dan kedua, sudah saya lakukan pada tanggal 02/12/2010 dan tanggal 16/12/2010 sesuai dengan anjuran Dokter. Ada apa to? Kronologisnya adalah sebagai berikut;

Tanggal 22/11/2010 sampai dengan tanggal 25/11/2010, saya dan team MD Jawa Barat ditugaskan oleh Kantor melakukan marketing research (tepatnya; market visit) ke sejumlah outlet secara acak (menggunakan teknik random sampling, red) di beberapa kecamatan di wilayah Subang, Indramayu, Cirebon Inner, Ciamis, dan Tasikmalaya sebagai bahan konseling Mitra Dealer. Aktivitas tersebut dilakukan mulai pagi hari hingga sore hari, atau sampai jumlah sample yang kami butuhkan terpenuhi. Malam harinya, saya langsung melakukan rekap questioner sesuai template yang sudah saya siapkan, melakukan pengolahan data hasil survey, melakukan analisa market visit dan memindahkannya ke slide presentasi agar mudah dibaca dan dipahami oleh Mitra Dealer Korporasi. Waktu istirahat yang sedikit ditambah dengan asupan makanan yang tidak memadai membuat kondisi fisik saya kurang prima waktu itu. Kondisi tersebut terus berlangsung hingga tiga hari berturut-turut sampai tugas (Market Visit) dinyatakan selesai pada tanggal 26/11/2010. Hari itu pun saya kembali ke Bandung. Senin paginya, tanggal 29/11/2010, saya diminta oleh atasan melakukan survey (sekali lagi) di wilayah Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat. Tugas tersebut saya jalankan dengan baik seperti biasanya. Nah baru sehari setelahnya, saya merasakan adanya gejala yang tidak biasa pada tubuh saya, i.e pegal-pegal, mual, panas, lemas, diare, nafsu makan berkurang dan urine berwarana kekuning-kuningan. Hari itu juga saya meminta ijin ke atasan untuk melakukan check up ke dokter. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik sementara, dokter menyimpulkan bahwa saya terkena penyakit kuning (Hepatitis). Namun demikian dokter belum bisa memastikan virus type apa yang sejatinya menyerang salah satu organ vital (i.e Hati) di tubuh saya tersebut. Akhirnya dokter menganjurkan saya untuk beristirahat total selama satu minggu kedepan plus melakukan check darah guna memastikan type virus tersebut. Hasilnya adalah sebagai berikut [test darah tanggal 02/12/2010, red];

Anti HAV IgM(1) saya [Reactive: 8.69]. Nilai rujukan normalnya adalah [Non Reactive: kurang dari 0.8, Reactive: lebih dari 1.2]. HBsAg(2) saya [Non Reactive: 1.14] dengan nilai rujukan normal [Reactive S/N St lebih dari atau sama dengan 2, Non Reactive St kurang dari 2]. Faal hati saya hampir seluruhnya tidak normal, khususnya SGPT dan SGOT dimana masing-masing berjumlah 1393 [Normalnya: L kurang dari 41] dan 761 [Normalnya: L kurang dari 38]. Singkatnya, saya divonis terserang Hepatitis type A.

Praktis masa istirahat saya diperpanjang menjadi 2 minggu. Pada interval waktu tersebut, saya dilarang melakukan aktifitas berat apalagi bekerja. Sekedar informasi bahwa dokter rujukan saya adalah seorang dokter umum, namun pernah belajar selama 6 bulan mengenai teknik pengobatan China di negeri tirai bamboo tersebut. Maka tidaklah heran jika obat yang direkomendasikannya ke saya bukanlah obat racikan barat, melainkan ramuan tradisional China, kecuali vitamin/suplemen hati yang bernama “Hepamax”. Adapun obat herbal China yang harus saya konsumsi adalah “Compound Wurenchun”, yang berkhasiat menurunkan kadar SGPT dan SGOT pada hati secara alami. Guna mempercepat proses recovery, saya pun memutuskan untuk beristirahat total di rumah.

Dua minggu berselang, test darah menunjukkan hasil sebagai berikut [check lab tanggal 16/12/2010, red];

SGPT berjumlah 200 [Normalnya: L kurang dari 41] sedangkan SGOT berjumlah 119 [Normalnya: L kurang dari 38].

Dengan kata lain, SGPT dan SGOT saya menurun secara drastis masing-masing sebesar 86% dan 84% dari angka sebelumnya. Meskipun belum ideal, paling tidak ada progress yang menggembirakan. Melihat hasil tersebut, dokter pun belum berani mengambil resiko. Sekali lagi, saya disarankan beristirahat kembali selama 1 minggu kedepan. Namun saya mencoba membujuknya, siapa tahu ia menginjinkan saya masuk kantor meskipun hanya beberapa jam saja. Alasan saya, “Pekerjaan di kantor menumpuk dok”. Ternyata dia tak bergeming dan mengatakan, “Jika anda ingin segera sembuh, beristirahatlah”. Meskipun telah diingatkan, saya tetap masuk kantor..hehe [bosen euy di rumah]. Sesuai jadwal, saya kembali test darah [per tanggal 14/01/2011, red] dan hasilnya menunjukkan;

SGPT berjumlah 40 [Normalnya: L kurang dari 41] sedangkan SGOT berjumlah 34 [Normalnya: L kurang dari 38].

What does it mean?. Benar, dokter menyatakan bahwa saya telah sembuh total dan terbebas dari virus Hepatitis type A, Alhamdulillah –Segala puji hanya milik Allah semata-. Sekedar info bahwa virus Hepatitis itu bermacam-macam, mulai Type A hingga G, mulai dari yang akut sampai kronis. Type A termasuk kategori akut yang tidak menyebabkan kronis, atau dengan kata lain penderita Hepatitis type ini (hampir seluruhnya) bisa sembuh secara sempurna meskipun tanpa diobati [bahasa ilmiahnya; Self-limited atau Self-healing, red]. Berbeda dengan type B dan C yang bisa berkembang menjadi kronis bahkan menjadi Sirosis (pengerasan hati)/ Kanker Hati dimana penderita diharuskan berobat secara intensif guna menghilangkan virus yang merusak tersebut. Konon, virus Hepatitis B dan C lebih merusak (infeksius) dan lebih berbahaya 100 kali lipat dari virus HIV AIDS. Ketua Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI) Dr. Unggul Budihusodo SpPD-KGEH mengatakan, “Bila seseorang terkena penyakit ini (Hepatitis B, red), biasanya harus meminum obat seumur hidup untuk mengatasinya, sedangkan sebagian besar pasien Hepatitis C sudah bisa disembuhkan secara total dengan pengobatan tertentu.” ujarnya.

Kesimpulannya, mari kita biasakan hidup sehat kawan.. :)

Catatan kaki;

(1). Anti HAV IgM = (Hepatitis A Viral Antibody IgM). Biasanya digunakan sebagai indikasi seseorang terkena virus hepatitis type A.

(2). HBsAg = (Hepatitis B Surface Antigen). Biasanya digunakan untuk mendeteksi virus hepatitis B.

[Baca Selengkapnya...]


Oase Di Tengah-Tengah Perjalanan Pulang



Minggu lalu, tepatnya Sabtu sore, 22 Januari 2011, saya memutuskan pulang ke rumah dengan berjalan kaki menyusuri kota tua Bandung sambil berelaksasi, menghirup udara segar, sembari membuang “buih-buih dan benalu” yang menempel di kepala selama seminggu belakangan. Barangkali saja bisa mendapatkan spot yang bagus di perjalanan pikir saya. Sempat mampir (terlebih dahulu) ke Gramedia guna membaca beberapa buku referensi mengenai photography dan VBA serta ke BEC guna memeriksakan lensa saya yang sedikit bermasalah. Kebetulan cuaca di hari itu cukup cerah, dan bersahabat. Kali ini penelusuran dimulai dari Jl. Purnawarman, tepatnya dari warung nasi Ampera, sekitar pukul 15.30 WIB. Ibarat kendaraan bermotor, bahan bakar mesti diisi penuh terlebih dahulu agar tenaga yang dihasilkan maksimal, atau paling tidak diisi (secukupnya) sesuai kadar dan estimasi jarak yang akan ditempuh agar perjalanan tidak terganggu. Perut pun demikian.. :P. Selesai makan, saya beristirahat sejenak di Masjid Agung Al-Ukhuwah samping Balai Kota Bandung, Jl. Wastukencana untuk menunaikan shalat Ashar. Orang Bandung tentu sudah tidak asing lagi dengan masjid ini. Alhamdulillah –segala puji hanya milik Allah semata- saya masih bisa bergabung bersama kaum muslimin yang lain menjalankan shalat berjama’ah sore itu. Terakhir kali berkunjung ke masjid ini adalah ketika korporasi mengadakan event Customer Day di BIP satu tahun yang lalu. Puas beristirahat, saya kembali meneruskan perjalanan menelusuri Jl. Wastukencana dan berhenti di persimpangan Jl. Perintis Kemerdekaan. Ada dua gedung tua yang menarik perhatian saya di lokasi itu, i.e Gereja Bethel dan Gedung Bank Indonesia. Harap maklum, saya pencinta bangunan tua masalahnya. Kedua bangunan tersebut masih terawat dan berdiri kokoh, anggun, megah dan tentu saja artistik, khas bangunan kuno Belanda. Khusus Gereja Bethel, bangunan tua tersebut mengadopsi gaya Art Deco, hasil karya arsitek kenamaan Belanda, Professor Ir. Charles Prosper Wolff Schoemaker (July 25, 1882 – May 22, 1949). Dia adalah salah satu dari 3 arsitek besar di Hindia-Belanda (sebelum Perang Dunia II) waktu itu, bersama dengan Albert Aalbers dan Henri Maclaine Pont. Dia juga merupakan salah satu pioneer/pendiri Technische Hogeschool Bandoeng (ITB) sekaligus guru besar dari proklamator kemerdekaan dan Presiden RI yang pertama, Ir. Soekarno. Kebetulan saya tidak mempunyai lensa wide angle dan tidak pula membawa lensa kit pada hari itu sehingga urung mengabadikan kedua bangunan bersejarah tersebut.

Kembali saya melanjutkan perjalanan menyebarangi Jl. Perintis Kemerdekaan, kali ini saya menelusuri jalan yang konon paling terkenal dan paling bersejarah di kota Bandung, i.e Jl. Braga sebelum mengakhiri perjalanan saya (nanti) di Jl. Asia Afrika dan Masjid Raya Bandung di waktu maghrib. Ketika baru melangkahkan kaki 10 meter dari ujung jalan, kamera tele saya tertuju kepada sosok lelaki tua (sekitar 60 tahun, red) jauh di pinggir trotoar, duduk sambil mengusap peluh di dahinya. Sesekali ia menengok ke kanan dan ke kiri, mengamati mobil dan sepeda motor yang berlalu lalang di hadapannya, (seolah-olah) seperti berharap (agar) salah satu dari mereka berhenti. Apakah ia seorang pengemis? Bukan, bahkan jauh lebih mulia dari seorang pengemis. Disamping kirinya terdapat tumpukkan barang dagangan berupa peralatan rumah tangga dan sebuah tongkat penyangga. Beberapa menit kemudian ia mengemasi seluruh barang dagangannya, mengangkatnya ke pundaknya yang kurus. Ia mencoba berdiri dengan cara menopangkan badannya ke tongkatnya, kemudian berjalan dengan tertatih-tatih meninggalkan tempatnya semula menyusuri Jl. Braga. Subhanallah –Maha Suci Engkau ya Allah Azza wa Jall-, Engkau menciptakan berbagai macam makhluk di dunia, Engkau berikan rizqi kepada mereka tanpa terkecuali dengan cara yang Engkau kehendaki, Engkau uji mereka dengan berbagai macam ujian dengan cara yang Engkau kehendaki pula. Malulah diri ini yang kerap mengeluh, malulah hati ini yang kerap mendengki dan tidak pandai bersyukur, Astaghfirullaahal ‘adzim. Lihatlah lelaki tua itu, meskipun tidak sempurna anggota tubuhnya (cacat, red), tidak sempurna cara berjalannya, berat langkah kakinya (karena beban yang ada di pundaknya, red), lanjut usianya, tapi masih memiliki ghirah (semangat) untuk berikhtiar. Dzahirnya menunjukkan bahwa tidaklah ia menyikapi takdir dengan cara berdiam diri atau pasrah dengan keadaan semata, namun ia tetap menjalankan sebab-sebab (yang dengannya/melaluinya Allah mendatangkan rizqi kepada setiap hambaNya), meskipun terasa berat.


Oase di sore hari, itulah yang saya rasakan hari itu. Saya kembali teringat akan nasihat Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallama, suri tauladan kita terkait urusan dunia antara lain;

Suatu saat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menyampaikan nasehat kepada Abu Dzar radhiyallaahu ‘anhu. Abu Dzar berkata, “Kekasihku (yakni Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam) memerintah tujuh perkara padaku, (di antaranya): [1] Beliau memerintahkanku agar mencintai orang miskin dan dekat dengan mereka, [2] beliau memerintahkanku agar melihat orang yang berada di bawahku (dalam masalah harta dan dunia), juga supaya aku tidak memperhatikan (atau melihat perkara dunia kepada, red) orang yang berada di atasku. …” (HR. Ahmad. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika salah seorang di antara kalian melihat orang yang memiliki kelebihan harta dan bentuk (rupa) [al kholq], maka lihatlah kepada orang yang berada di bawahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim). Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalaniy –rahimahullaahu- mengatakan, “Yang dimaksud dengan al khalq adalah bentuk tubuh. Juga termasuk di dalamnya adalah anak-anak, pengikut dan segala sesuatu yang berkaitan dengan kenikmatan duniawi.” (Fathul Bari, 11/32)

Dan juga hadits mengenai Qana’ah; Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu (dalam masalah ini). Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Al-Imam Al Munawi –rahimahullaahu- mengatakan, “Jika seseorang melihat orang di atasnya (dalam masalah harta dan dunia), dia akan menganggap kecil nikmat Allah yang ada pada dirinya dan dia selalu ingin mendapatkan yang lebih. Cara mengobati penyakit semacam ini, hendaklah seseorang melihat orang yang berada di bawahnya (dalam masalah harta dan dunia). Dengan melakukan semacam ini, seseorang akan ridha dan bersyukur, juga rasa tamaknya (terhadap harta dan dunia) akan berkurang. Jika seseorang sering memandang orang yang berada di atasnya, dia akan mengingkari dan tidak puas terhadap nikmat Allah yang diberikan padanya. Namun, jika dia mengalihkan pandangannya kepada orang di bawahnya, hal ini akan membuatnya ridho dan bersyukur atas nikmat Allah padanya.” (Lihat Faidul Qodir Syarh Al Jaami’ Ash Shogir, 1/573). Wallaahu a’lam.

[Baca Selengkapnya...]


Klasifikasi Hati



Setiap orang diantara kita memiliki kondisi hati yang berbeda-beda; sesuai dengan ada-tidaknya penyakit syahwat dan syubhat yang ada di dalam hati. Oleh karena itu, setiap orang harus mempelajari hati, dan penyakitnya agar kelak ia bisa mengobati sebelum hati akut, dan binasa. Al-Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah -rahimahullaahu- telah membagi hati menjadi tiga jenis:

Qolbun Mayyit (Hati yang Mati)

Hati yang mati adalah hati yang kosong dari semua jenis kebaikan. Setan sudah leluasa untuk melemparkan rasa was-was di dalam dadanya. Karena setan telah mengambil hatinya sebagai tempat tinggalnya, yang dia telah berkuasa penuh didalamnya, dan setan bebas berbuat apa saja di dalamnya. Ini adalah hatinya orang-orang yang kafir kepada Allah, yang tidak memiliki keimanan dan kebaikan sedikitpun disebabkan karena kekafiran dan kesyirikan mereka. Yang dimaksud dengan keimanan di sini adalah keimanan terhadap uluhiyyah (penyembahan hanya kepada Allah semata), bukan keimanan pada rububiyyah Allah saja (meyakini bahwa hanya Allah Pencipta, Pemberi rizki, Pengatur, dan lain-lain). Sebab, kalau hanya mengakui bahwa tidak ada pencipta, pemberi rizki, pengatur selain Allah, maka ini tidaklah cukup. Karena orang-orang musyrikin di zaman jahiliyyah pun menetapkan hal tersebut. Banyak ayat-ayat di dalam Al-Qur’an yang menerangkan hal itu. Allah -Ta’ala- berfirman,

“Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka, ‘Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?’ Tentu mereka akan menjawab, ‘Allah’. Katakanlah, “Segala puji bagi Allah"; tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui”. (QS. Luqman: 25)

Jadi, orang-orang yang musyrik, hatinya kosong dari iman dan kosong dari segala kebaikan, walaupun ia melakukan amalan yang sangat banyak. Para ulama telah bersepakat bahwa tidak satu pun amalan orang kafir yang diterima, berdasarkan firman Allah, “Tidak boleh bagi orang-orang musyrik untuk memakmurkan masjid-masjid Allah tatkala mereka mempersaksikan kekafirannya. mereka itulah orang-orang yang terhapus amalannya dan mereka kekal di neraka.” (QS.At-Taubah:17).

Konon kabarnya, Ibnu Abbas radhiyallaahu ‘anhu pernah ditanya, “Sesungguhnya orang-orang yahudi (mengatakan) bahwa mereka tidak pernah diganggu setan dalam shalatnya”. Ibnu Abbas -radhiyallahu ‘anhu- berkata, “Apa yang dapat diperbuat oleh setan pada hati yang hancur (mati)?”. [Shahih Al-Wabil Ash-Shoyyib (hal.52), cet. Dar Ibn Al-Jauziy]

Qolbun Maridh (Hati yang Sakit)

Qolbun maridh adalah hati yang telah disinari dengan cahaya keimanan, telah beriman kepada Allah -Ta’ala- dan menyembah hanya kepada-Nya. Dia telah menyalakan pelita-pelita keimanan di dalam hatinya. Tapi cahaya pelitanya kurang terang sehingga masih ada sisi hatinya yang masih gelap, dipenuhi oleh kegelapan syahwat dan badai-badai hawa nafsu. Maka setan mempunyai tempat keluar-masuk pada hati tersebut, sehingga berlangsunglah peperangan (kadang ia menang dan kadang ia kalah). Di antara mereka ada orang yang sering menang atas musuhnya dan terkadang sebaliknya. Inilah hati yang berpenyakit; dia masih mempunyai keimanan, kenal dengan tauhid, tapi ia melakukan maksiat dan dosa-dosa besar. Padahal maksiat itulah yang mendatangkan kegelapan pada hatinya. Kadar kegelapan itu tergantung kepada kadar maksiat yang dikerjakan. Semakin besar maksiat tersebut, maka akan semakin besar pula kegelapan yang akan meredupkan cahaya keimanannya. Hati yang seperti ini masih bisa terobati dengan resep-resep yang bisa menyehatkan hatinya. Tapi juga terkadang tidak bisa lagi mengambil manfaat dari terapi dan obat yang diberikan kepadanya, kecuali sedikit saja. Bahkan terkadang penyakitnya semakin bertambah parah sehingga hati yang sakit terkadang menjadi mati.

Allah -Ta’ala- berfirman, “Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta”. (QS. Al-Baqoroh: 10).

Qolbun Salim (Hati yang Sehat)

Qolbun Salim adalah hati yang dipenuhi oleh keimanan, hatinya telah bersinar dengan cahaya keimanan, telah hilang darinya badai-badai syahwat, telah dilepaskan darinya kegelapan-kegelapan maksiat. Cahaya itu sangat terang di dalam hatinya. Seandainya bisikan dan godaan mendekat kepadanya, maka godaan tersebut akan terbakar. Oleh karena itu, hati seperti ini diperumpamakan seperti langit yang dijaga oleh bintang-bintang. Seandainya ada setan mendekat ke langit untuk mencuri berita, maka akan dilemparkan bintang-bintang itu kepadanya, dan setan akan terbakar. Tidaklah kehormatan langit itu, lebih besar daripada kehormatan hati seorang mukmin. Penjagaan Allah terhadap hati yang seperti ini adalah penjagaan yang lebih sempurna daripada penjagaan kepada langit, sebab langit adalah tempat beribadahnya para malaikat, tempat tinggalnya wahyu, dan di dalamnya ada cahaya-cahaya ketaatan dari para malaikat. Tetapi hatinya seorang mukmin adalah tempat tinggalnya tauhid, cinta kepada Allah -Ta’ala- , pengenalan kepada Allah, penghambaan kepada-Nya; semuanya itu memiliki cahaya-cahaya. Maka tentunya penjagaan dari makar-makar musuh (setan) terhadap hati seorang mukmin lebih pantas lagi. [Shahih Al-Wabil (hal. 51)]

Penutup;

Ibnul Qayyim-rahimahullaahu- berkata, “Tidak ada azab yang dikenakan kepada seorang hamba yang lebih besar daripada hati yang keras dan jauh dari Allah -Azza wa Jalla-“. [Al Fawa'id (hal. 97), cet. Darul Kutub]

Mudah-mudahan hati kita masuk ke dalam kategori tiga. Amien,…

Sumber: www.almakassari.com

[Baca Selengkapnya...]


Vacancy @PT. United Tractors, Tbk



PT. United Tractors, Tbk is a public listed company and is curently the largest distributor of heavy equipment which include dump trucks, heavy transportation equipment, original equipments and mining support machiners in Indonesia. The Company also plays an active role in the field of mining contracting and has recently ventured into coal mining business. Its construction Machinery business unit increased significantly in terms of sales volume and sales value for the past three years.


Management Trainee

The key objectives of the Management Trainee Program is to develop future leader through practical experience and management skills training in the Operations aspects of our business.

The 24-month program involves a number of attachments to various core functional areas of the business. During attachments to the core functions, trainees will take an active role and be expected to contribute to the business as full time executive through actual job assignments.


Requirements:

  • The succesful candidates must obtain a Bachelor or Master degree from an accredited University with a minimum GPA of 3.00 (scale 4.00) with any following disciplines:

  1. Economy (including Accounting, Statistics, Management)
  2. Business Administration
  3. Industrial Engineering
  4. Mechanical Engineering
  5. Electrical Engineering
  6. Mining
  7. Forestry (Forest Product Technology)
  8. Law
  9. Psychology

  • Maximum 27 years of age (by December 2011)
  • Excellent language capacity in English is a must
  • Fresh graduates are welcome to apply
  • Willing to be stationed in any city in Indonesia

Send your application no later than 28 February 2011, complete with the following required documents :

Curriculum Vitae, Copy of Certificate (legalized), Transcripts copy of value (legalized), Copy of resident indentification card (KTP), Copy of birth certificate, Valid SKKB (Surat Keterangan Kelakuan Baik) issued by the Police, New colored photograph 4×6 sized (2 sheets), Copy of any other academic/non-academic course certificates, in a brown envelope marked UT-RECRUITMENT on the top right corner, sent by postal courier to:


Recruitment Centre
PT. NBO Indonesia
Wisma 46 – Kota BNI 2nd Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 1
Jakarta 10220
or by email to :
recruitment.nboindonesia@gmail.com
Please put UT-RECRUITMENT on the subject column

[Baca Selengkapnya...]


Vacancy @PT. Medco Downstream Indonesia



PT Medco Downstream Indonesia - is a leading oil and gas company engaged in exploration and production, currently operating 18 blocks in Indonesia. The company culture is shaped by its values: professional, ethical, open, and innovative. The company is involved with a number of upcoming projects and is currently seeking for experienced candidates in the following positions to support its operations:

Position:

  1. Sales Manager (SM)
  2. Business Analyst (BAS)
  3. Project Staff (PS)
  4. Internal Communication Staff (ICS)
  5. Learning & Development Staff (LDS)
  6. Recruitment Staff (RS)


Qualifications:

  • Min S1 holder or higher from Engineering, Management, Finance (BAS, PS, LDS, RS), Marketing (SM) and Communication (ICS) with min GPA 2.75
  • Min 3 years experience with some recognized accomplishment in the similar position (SM,BAS,PS,ICS,LDS,RS), preferably from distribution/trading/logistic company (SM)
  • Age 25-30 years old (BAS,PS,ICS,LDS,RS)
  • Strong analytical skill, able to work multitasking (BAS & PS), willing to be assigned outside Jakarta (PS)
  • Good knowledge on Export Import/Customs and Distribution (SM)

Excellent interpersonal and communication skill (SM,ICS,LDS,RS)

If you meet the qualifications above, send your recently photographs, application letter and CV by email to click here:

recruitment.mdi@medcoenergi.com

[Baca Selengkapnya...]


Trik Membuat Grafik Menggunakan VBA Excel




Well, beberapa waktu yang lalu kita pernah membahas dua buah topic sederhana mengenai kedahsyatan Microsoft Excel (klik disini), Visual Basic Application (VBA) atau yang familiar dengan istilah “Macros” dan contoh aplikasinya (i.e looping undian) dalam pekerjaan/aktivitas sehari-hari kita (klik disini). Kali ini saya masih akan menshare trik-trik simple lainnya yang berkaitan dengan VBA, yakni mengenai bagaimana membuat grafik secara otomatis di Microsoft Excel. Sebagai catatan, Microsoft Office yang terinstall di computer saya adalah Office 2007 sehingga syntax VBA yang ada didalamnya pun secara otomatis akan menyesuaikan dengan versinya. Jika anda mencreate syntax VBA di Microsoft Excel 2003, anda tidak perlu khawatir (kalau) program anda tidak bisa dirunning/dijalankan di Microsoft Excel 2007, karena secara umum, setiap kali Microsoft melaunching software versi terbaru, syntax-syntax lama yang terdapat pada software versi sebelumnya masih tetap terbaca oleh system terbaru. Namun hal ini tidak berlaku sebaliknya, jika anda membuat syntax VBA di Microsoft office 2007, anda harus bersiap-siap gigit jari (i.e ketika anda menjalankannya di Microsoft Excel versi sebelumnya). Mengapa? karena banyak syntax di Microsoft Excel 2007 tidak terdapat di versi sebelumnya (sebagian diantaranya merupakan bentuk penyederhanaan dari versi terdahulu, red). –CMIIW-


OK lanjut, berikut adalah syntax grafik sederhana yang akan saya share pada kesempatan kali ini (beberapa diantaranya sudah pernah kita bahas pada kesempatan sebelumnya, red);


Sub ChartTSELCommunity()

Dim chtChart As Chart

Dim oc As ChartObject


Merujuk kepada pembahasan terdahulu, Sub berfungsi sebagai pembuka suatu program, diikuti oleh judul program yang akan kita buat [ChartTSELCommunity() adalah nama yang saya pilih, red]. Selanjutnya ada dua variable yang harus kita declare dalam program ini yakni “chtChart sebagai “Chart” dan “oc sebagai ChartObject. Mungkin ada yang bertanya, “ChartObject itu yang seperti apa sih bro? Tampilan grafik yang biasa kita buat di Microsoft Excel dalam berbagai macam bentuk/varian (e.g Batang, Pie, Garis dkk) itulah yang biasa kita sebut sebagai ChartObject. Mengapa kita harus mendeklarasikan variable ini?. Jawabannya ada pada penjelasan selanjutnya.
































On Error Resume Next

Set oc = ActiveSheet.ChartObjects("Community")

For Each oc In ActiveWorkbook.ActiveSheet.ChartObjects("Community")

oc.Delete

Next oc


Dulu ketika pertama kali membuat program ini, saya berpikir, “Bagaimana caranya ya, agar setiap kali tombol ‘Refresh’ diklik, grafik eksisting yang sebelumnya saya buat menghilang/terhapus dari tampilan excel dan ter-replace/tergantikan oleh grafik baru yang sesuai dengan pilihan menu kita”. Nah syntax inilah jawabannya. Lalu apa hubungannya dengan deklarasi variable “oc diatas?. Jawabannya sederhana, i.e jika variable tersebut tidak dideklarasikan, syntax ini tidak akan berjalan. Selanjutnya kita set terlebih dahulu grafik apa saja yang termasuk dalam cakupan variable oc”, i.e grafik yang berada di dalam Sheets(“TSC & TMC”) pada workbook Microsoft Excel yang sedang kita bahas. Karena hanya ada satu sheet aktif, maka cukup kita tuliskan “ActiveSheet.ChartObjects("Community"). Community sendiri merupakan nama dari object/grafik tersebut.

For Each oc In ActiveWorkbook.ActiveSheet.ChartObjects("Community") dibaca; Setiap kali program ini dijalankan atau setiap kali kita mengklik tombol refresh, maka secara otomatis pula system akan menghapus grafik eksisting i.e melalui eksekusi syntax “oc.Delete”. Jika tidak ada (grafik eksisting), maka system akan menjalankan syntax selanjutnya.


'Create a new chart.

Set chtChart = Charts.Add

Set chtChart = chtChart.Location(Where:=xlLocationAsObject, Name:="TSC & TMC")

With chtChart

.ChartType = xlLine

.ChartStyle = 34


Syntax ini tetap akan dijalankan oleh system dalam kondisi apapun i.e dengan atau tanpa adanya grafik pada saat atau sebelum tombol Refresh ditekan. Maka kita set “Charts.Add” diawal syntax yang artinya “penambahan grafik” [jika sebelumnya tidak ada grafik eksisting, red] atau “replace grafik” [jika sebelumnya terdapat grafik eksisting]. Kita set pula lokasi penempatan grafik baru tersebut melalui syntax “chtChart.Location(Where:=xlLocationAsObject, Name:="TSC & TMC")”. Secara default, grafik yang terdisplay nantinya akan berupa grafik garis (line) dengan mode/style bertype 34 [Mengenai mode grafik ini bisa di search di menu “help” atau di http://msdn.microsoft.com, red].


'Set data source range.

.SetSourceData Source:=Range(Range("D17"), Range("D18").End(xlToRight)), PlotBy:= _ xlRows

.SeriesCollection(1).XValues = Range("E16", Range("E16").End(xlToRight))

.SeriesCollection(1).MarkerStyle = -4142

.SeriesCollection(1).Smooth = True

.SeriesCollection(2).ChartType = xlColumnClustered

.SeriesCollection(2).AxisGroup = 2

'.SeriesCollection(1).ApplyDataLabels

.HasTitle = True

.HasLegend = True

.Legend.Position = xlBottom

.Axes(xlCategory, xlPrimary).HasTitle = False

.Axes(xlValue, xlPrimary).HasTitle = False

.DataTable.ShowLegendKey = True


Selanjutnya kita akan berbicara mengenai proses pengambilan data di table data. “.SetSourceData Source:=Range(Range("D17"), Range("D18").End(xlToRight)), PlotBy:= xlRows” artinya; system akan memblock data secara otomatis mulai dari range/cell D17 hingga range/cell n18. [n18] sendiri diartikan sebagai posisi cell terakhir yang mengandung data sepanjang raw/baris 18 (di Microsoft Excel kita) yang berada (pasti) di sebelah kanan cell D18 (meskipun belum tentu persis satu kolom disebelahnya, red). Artinya jika data terakhir yang kita update berada pada kolom L, maka posisi n18 adalah cell L18, kemudian system akan memblock data dari D17 hingga L18. “PlotBy" menunjukkan type pilihan sumbu koordinat, yang terdiri dari “xlRows” dan “xlColumn”. Jika kita memilih “xlRows” (seperti yang saya pilih, red), maka data yang berada di sumbu (axis) X adalah data primer yang berada pada kolom-kolom tabelnya (dalam hal ini adalah data yang berada pada kolom D, E, hingga n, red)

Ketika syntax “.SeriesCollection(1).XValues = Range("E16", Range("E16").End(xlToRight))” dijalankan, maka system akan memblock data mulai dari range/cell E16 hingga n16. Nilai (n) sendiri disesuaikan dengan posisi kolom terakhir dimana ‘the most updated data’ tersebut berada (dalam case ini, n adalah kolom L, red). Disini saya menset style marker -4142, smooth grafik saya aktifkan, legendkey saya aktifkan, demikian pula dengan data labelnya. Yang perlu kita cermati (secara mendalam) adalah ‘Series’ yang terdapat pada syntax i.e SeriesCollection(1) dan SeriesCollection(2). SeriesCollection(1) berisi data “Member TSC & TMC” sedangkan SeriesCollection(2) berisi data “Revenue TSC & TMC” yang lantas dibreakdown lagi secara lebih detail menjadi Revenue Voice, SMS dan GPRS per Branch/GraPARI. Agar tampilan grafik terlihat lebih menarik, maka salah satu type grafik harus diubah (dalam hal ini SeriesCollection(2) saya ubah menjadi xlColumnClustered, dimana sebelumnya bertype xlLine, red.) dan AxisGroup-nya saya set = 2, sehingga akan menampilkan 2 sumbu koordinat (axis) Y pada grafik.

.ChartTitle.Characters.Text = "Grafik " & Sheets("TSC & TMC").Range("D8").Value & " " & _"(" & Sheets("TSC & TMC").Range("D10").Value & ")"

Sekilas tidak ada yang menonjol dari syntax diatas. Syntax “.ChartTitle.Characters.Text = "Grafik" & Sheets("TSC & TMC").Range("D8").Value & " " & "(" & Sheets("TSC & TMC").Range("D10").Value & ")"” dibuat agar judul grafik yang muncul bisa berubah secara dinamis mengikuti pilihan menu yang kita inginkan. Contoh; ketika Range("D8").Value kita isi dengan “TSC” dan Range("D10").Value kita set dengan “GPRS - BANDUNG”, maka ketika tombol Refresh kita klik, judul grafik akan berubah menjadi, “Grafik TSC (GPRS – BANDUNG)” [lihat gambar grafik diatas, red].


'The Parent property is used to set properties of

'the Chart.

With .Parent

.Top = Range("D21").Top

.Left = Range("D21").Left

.Name = "Community"

.RoundedCorners = True

.Width = 510

.Height = 300

End With

With Selection

.Font.Name = "Trebuchet MS"

.Font.Size = 8

.Border.Weight = 2

End With


Syntax ini hanya berfungsi untuk mengatur ‘accessories’ grafik supaya lebih menarik dan supaya terdisplay di posisi cell yang kita inginkan. Misal syntax; “.Top = Range("D21").Top” dan “.Left = Range("D21").Left digunakan untuk mengatur posisi sudut atas dan batas kiri grafik, yakni di range D21, .Width = 510 dan “.Height = 300 digunakan untuk mengatur panjang dan lebar grafik sesuai besaran angka yang kita inginkan. Sisanya tidak terlalu istimewa dan rumit.. J

Range("F6").Select

End With

End Sub


Last but not least, saat tombol Refresh saya klik sebagai tanda bahwa program mulai dieksekusi, maka saya ingin menempatkan posisi cell aktif pasca eksekusi program di range(“F6”) agar menambah kesan “professional”.. (Hubungannya apa ya,..hehe). Dan akhirnya syntax saya tutup dengan “End Sub sebagai tanda bahwa program telah selesai (paripurna). Nah barangkali itu saja yang bisa saya share hari ini, mudah-mudahan ada waktu luang lain, di jam kerja lain yang bisa saya isi untuk berbagi ilmu dengan rekan-rekan.. J. Selamat mencoba!
[Baca Selengkapnya...]


 

Entri Populer

Recent Comments

Blog Statistic

Return to top of page Copyright © 2007 | Old Nakula