Beberapa pekan yang lalu saya pernah mengulas sebuah topic sederhana mengenai konversi satuan koordinat (dari Degrees Minutes Seconds [DMS] ke Decimal Degrees [DD]). Sekedar flashback, waktu itu data koordinat (Longitude dan Latitude) hasil survey outlet tidak bisa termapping secara sempurna di MapInfo sehingga proses finalisasi data survey menjadi terhambat. Di satu sisi kami tidak mengharapkan masalah tersebut muncul (karena deadline dari Management waktu itu sudah mendekati akhir), namun di sisi lain, tidak ada “alternatif” yang lebih baik (bagi kami) kecuali harus menghadapi masalah tersebut (sebagai resiko dari sebuah kerja sama) hingga menemukan solusinya. Kata orang bijak, “Hindarilah masalah semampumu, namun jika masalah itu tetap mendekat, janganlah engkau jauhi. Masalah yang hadir itu tidak untuk ditolak namun (justru) untuk dipecahkan, karena bisajadi segudang pelajaran/hikmah itu melekat di balik masalah tersebut sampai akhirnya bisa engkau petik manfaatnya di kemudian hari.”
Nah kemarin ada permintaan baru lagi dari Area supaya Reg. Jabar menyediakan peta digital Jawa Barat yang terbagi menurut Branch Teritorry-nya (i.e Bandung, Cirebon dan Tasikmalaya). Just info, Branch merupakan gabungan dari beberapa Sub Branch, sedangkan Sub Branch merupakan fusi dari beberapa cluster yang berada dibawah teritorrynya. Cluster sendiri merupakan gabungan dari beberapa kecamatan yang menjadi wilayah kerja OMR dan Canvasser dari korporasi. Kebetulan peta digital eksisting yang kami punya hanya memiliki satu layer i.e layer Kecamatan yang bertipe object closed region sedangkan peta digital yang dibutuhkan adalah peta Branch. Agar mendapatkan peta “Branch” yang dimaksud, maka ada 3 solusi yang bisa kami lakukan;
[1]. Membeli peta baru dengan digitasi map hingga layer Branch. Ini merupakan solusi paling mudah sekaligus paling mahal. Mudah karena kita tidak perlu repot-repot melakukan digitasi sendiri, mahal karena harus mengeluarkan biaya pembelian. Meskipun demikian, kami tetap mendapatkan lampu hijau (dari Management) untuk bernegosiasi langsung dengan pihak Bakosurtanal, “engkongnya” peta digital di Indonesia guna mendapatkan peta yang kami butuhkan. Ada dua alasan, yang pertama; Peta digital Jabar yang kami punya saat ini tidak lagi updated. Beberapa kecamatan hasil pemekaran tidak lagi terakomodasi di map, yang kedua; Kebutuhannya mendesak. Jika suatu pekerjaan diserahkan kepada ahlinya, dimungkinkan akan cepat terselesaikan. Begitu menurut sebuah teori.
[2]. Melakukan sendiri proses digitasi “Branch” menggunakan teknik layering. Tapi hasilnya dijamin berantakan dan tidak akan memuaskan.. J (dah pesimis duluan)
[3]. Melakukan penggabungan data spasial yang ada (i.e Kecamatan) menggunakan fungsi Combine.
Dari 3 solusi diatas, option 1 dan 3 menjadi pilihan yang paling reasonable. Option 1 sudah dieksekusi, namun servis dari pihak Bakosurtanal ternyata kurang memuaskan kami dan terkesan tidak serius. Bahkan pertanyaan-pertanyaan penting dari kami tidak ditanggapi. Yo wes ga papa, akhirnya option 3 menjadi pilihan terakhir. Yang menjadi masalah adalah; “Piye carane yo??” (bagaimana caranya ya??); [Ini adalah salah satu pertanyaan andalan seorang pemula (seperti saya) di saat ide tak kunjung datang].
Qadarullah, saya berjumpa kembali dengan salah seorang senior sekaligus partner kerja waktu kuliah dulu, yang pernah sama-sama mengeyam manisnya pendidikan di Dayeuhkolot dan (pernah) menjadi penghuni kamar pengap Lab. PFT. Untuk urusan skill dan ilmu MapInfo, tak diragukan lagi bahwa dia jauh mengungguli saya, laiknya perumpamaan; bak bumi dengan langit, bak anak dengan bapak atau istilah lain yang semakna. Menurut pengalamannya, kombinasi data spasial bisa dilakukan dengan cara mengcreate syntax “Combine() Function” di Mapbasic yang dijalankan di MapInfo. Dua tahun yang lalu dia pernah mencobanya di beberapa project dan berhasil. Yang menjadi masalah selanjutnya adalah; saya tidak mempunyai installer Mapbasic, kalaupun ada, saya juga musti mempelajarinya terlebih dahulu sehingga waktu pengerjaan menjadi lebih lama (ini sebenarnya hanya alasan klasik dari penulis, atau dengan kata lain, ini merupakan bahasa halus dari penulis atas kalimat yang lebih ekstreem semisal; “saya tidak bisa Mapbasic”, atau “saya tidak paham Mapbasic” dst…sebagai upaya pembelaan saja J, red). Akhirnya setelah Googling, saya temukan url berikut:
http://testdrive.mapinfo.com/techsupp/miprod.nsf/kbase_by_product/A112381580BB24DF85256C54004DEC03
Nah menurut sumber diatas, kombinasi data spasial bisa dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut (Saya contohkan dengan peta yang saya punya dan dengan cara yang sedikit berbeda dari guidence, red):
[1]. Buka MapInfo Professional kemudian buka peta border kecamatan sebagai berikut;
[2]. Klik menu Window> New Browser Window atau tekan F2, pilih “border_kecamatan”;
[3]. Klik menu Query> Select All, kemudian klik Edit> Copy. Pindahkan data ke MS Excel. Tambahkan Kolom “Branch” dan isikan data Branch sesuai dengan territory-nya. Setelah selesai, simpan dengan nama “Data Kecamatan”;
[5]. Klik menu Open, masuk ke folder yang terdapat “Data Kecamatan”, ubah Files of type-nya dari MapInfo (*.tab) menjadi Microsoft Excel (*.xls; *.xlsx) sehingga file “Data Kecamatan” akan tampak. Klik file tersebut hingga muncul window dibawah kemudian klik OK;
[6]. Klik menu Table> Update Column, masukkan informasi sebagaimana yang ditunjukkan gambar berikut kemudian klik OK;[7]. Klik menu Table> Combine Objects using Column, masukkan informasi sebagaimana gambar di bawah kemudian klik OK. Simpan table dengan nama “Border Branch”;
Note: Store results in table
[8]. Terakhir, buka table “Border Branch”, maka akan muncul peta akhir sebagai berikut;
Itu saja yang bisa saya share, may it’s beneficial guys.
0 Respones to "Combine() Function di MapInfo Professional"
Posting Komentar