Market Visit dan Virus Hepatitis A



Jum’at, tanggal 14/01/2011 yang lalu saya kembali melakukan check darah yang ketiga di salah satu laboratorium kesehatan di Jl. Veteran Bandung. Adapun pemeriksaan yang pertama dan kedua, sudah saya lakukan pada tanggal 02/12/2010 dan tanggal 16/12/2010 sesuai dengan anjuran Dokter. Ada apa to? Kronologisnya adalah sebagai berikut;

Tanggal 22/11/2010 sampai dengan tanggal 25/11/2010, saya dan team MD Jawa Barat ditugaskan oleh Kantor melakukan marketing research (tepatnya; market visit) ke sejumlah outlet secara acak (menggunakan teknik random sampling, red) di beberapa kecamatan di wilayah Subang, Indramayu, Cirebon Inner, Ciamis, dan Tasikmalaya sebagai bahan konseling Mitra Dealer. Aktivitas tersebut dilakukan mulai pagi hari hingga sore hari, atau sampai jumlah sample yang kami butuhkan terpenuhi. Malam harinya, saya langsung melakukan rekap questioner sesuai template yang sudah saya siapkan, melakukan pengolahan data hasil survey, melakukan analisa market visit dan memindahkannya ke slide presentasi agar mudah dibaca dan dipahami oleh Mitra Dealer Korporasi. Waktu istirahat yang sedikit ditambah dengan asupan makanan yang tidak memadai membuat kondisi fisik saya kurang prima waktu itu. Kondisi tersebut terus berlangsung hingga tiga hari berturut-turut sampai tugas (Market Visit) dinyatakan selesai pada tanggal 26/11/2010. Hari itu pun saya kembali ke Bandung. Senin paginya, tanggal 29/11/2010, saya diminta oleh atasan melakukan survey (sekali lagi) di wilayah Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat. Tugas tersebut saya jalankan dengan baik seperti biasanya. Nah baru sehari setelahnya, saya merasakan adanya gejala yang tidak biasa pada tubuh saya, i.e pegal-pegal, mual, panas, lemas, diare, nafsu makan berkurang dan urine berwarana kekuning-kuningan. Hari itu juga saya meminta ijin ke atasan untuk melakukan check up ke dokter. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik sementara, dokter menyimpulkan bahwa saya terkena penyakit kuning (Hepatitis). Namun demikian dokter belum bisa memastikan virus type apa yang sejatinya menyerang salah satu organ vital (i.e Hati) di tubuh saya tersebut. Akhirnya dokter menganjurkan saya untuk beristirahat total selama satu minggu kedepan plus melakukan check darah guna memastikan type virus tersebut. Hasilnya adalah sebagai berikut [test darah tanggal 02/12/2010, red];

Anti HAV IgM(1) saya [Reactive: 8.69]. Nilai rujukan normalnya adalah [Non Reactive: kurang dari 0.8, Reactive: lebih dari 1.2]. HBsAg(2) saya [Non Reactive: 1.14] dengan nilai rujukan normal [Reactive S/N St lebih dari atau sama dengan 2, Non Reactive St kurang dari 2]. Faal hati saya hampir seluruhnya tidak normal, khususnya SGPT dan SGOT dimana masing-masing berjumlah 1393 [Normalnya: L kurang dari 41] dan 761 [Normalnya: L kurang dari 38]. Singkatnya, saya divonis terserang Hepatitis type A.

Praktis masa istirahat saya diperpanjang menjadi 2 minggu. Pada interval waktu tersebut, saya dilarang melakukan aktifitas berat apalagi bekerja. Sekedar informasi bahwa dokter rujukan saya adalah seorang dokter umum, namun pernah belajar selama 6 bulan mengenai teknik pengobatan China di negeri tirai bamboo tersebut. Maka tidaklah heran jika obat yang direkomendasikannya ke saya bukanlah obat racikan barat, melainkan ramuan tradisional China, kecuali vitamin/suplemen hati yang bernama “Hepamax”. Adapun obat herbal China yang harus saya konsumsi adalah “Compound Wurenchun”, yang berkhasiat menurunkan kadar SGPT dan SGOT pada hati secara alami. Guna mempercepat proses recovery, saya pun memutuskan untuk beristirahat total di rumah.

Dua minggu berselang, test darah menunjukkan hasil sebagai berikut [check lab tanggal 16/12/2010, red];

SGPT berjumlah 200 [Normalnya: L kurang dari 41] sedangkan SGOT berjumlah 119 [Normalnya: L kurang dari 38].

Dengan kata lain, SGPT dan SGOT saya menurun secara drastis masing-masing sebesar 86% dan 84% dari angka sebelumnya. Meskipun belum ideal, paling tidak ada progress yang menggembirakan. Melihat hasil tersebut, dokter pun belum berani mengambil resiko. Sekali lagi, saya disarankan beristirahat kembali selama 1 minggu kedepan. Namun saya mencoba membujuknya, siapa tahu ia menginjinkan saya masuk kantor meskipun hanya beberapa jam saja. Alasan saya, “Pekerjaan di kantor menumpuk dok”. Ternyata dia tak bergeming dan mengatakan, “Jika anda ingin segera sembuh, beristirahatlah”. Meskipun telah diingatkan, saya tetap masuk kantor..hehe [bosen euy di rumah]. Sesuai jadwal, saya kembali test darah [per tanggal 14/01/2011, red] dan hasilnya menunjukkan;

SGPT berjumlah 40 [Normalnya: L kurang dari 41] sedangkan SGOT berjumlah 34 [Normalnya: L kurang dari 38].

What does it mean?. Benar, dokter menyatakan bahwa saya telah sembuh total dan terbebas dari virus Hepatitis type A, Alhamdulillah –Segala puji hanya milik Allah semata-. Sekedar info bahwa virus Hepatitis itu bermacam-macam, mulai Type A hingga G, mulai dari yang akut sampai kronis. Type A termasuk kategori akut yang tidak menyebabkan kronis, atau dengan kata lain penderita Hepatitis type ini (hampir seluruhnya) bisa sembuh secara sempurna meskipun tanpa diobati [bahasa ilmiahnya; Self-limited atau Self-healing, red]. Berbeda dengan type B dan C yang bisa berkembang menjadi kronis bahkan menjadi Sirosis (pengerasan hati)/ Kanker Hati dimana penderita diharuskan berobat secara intensif guna menghilangkan virus yang merusak tersebut. Konon, virus Hepatitis B dan C lebih merusak (infeksius) dan lebih berbahaya 100 kali lipat dari virus HIV AIDS. Ketua Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI) Dr. Unggul Budihusodo SpPD-KGEH mengatakan, “Bila seseorang terkena penyakit ini (Hepatitis B, red), biasanya harus meminum obat seumur hidup untuk mengatasinya, sedangkan sebagian besar pasien Hepatitis C sudah bisa disembuhkan secara total dengan pengobatan tertentu.” ujarnya.

Kesimpulannya, mari kita biasakan hidup sehat kawan.. :)

Catatan kaki;

(1). Anti HAV IgM = (Hepatitis A Viral Antibody IgM). Biasanya digunakan sebagai indikasi seseorang terkena virus hepatitis type A.

(2). HBsAg = (Hepatitis B Surface Antigen). Biasanya digunakan untuk mendeteksi virus hepatitis B.



2 Respones to "Market Visit dan Virus Hepatitis A"

Vivi Imelda mengatakan...

Hi, Saya mau tanya... mendapatkan obat compound wurenchun darimana ya? sepertinya susah didapatkan dari apotik2 biasa..


16 Januari 2013 pukul 04.59
Old Nakula mengatakan...

Salam kenal Bu Vivi,

Kalau anda mencari di apotik umum biasanya tidak tersedia,.. umumnya wurenchun bisa ditemukan di apotik-apotik yang menyediakan obat-obatan china. Kalau anda berada di Bandung, anda bisa menemukannya di apotik dekat Pasar Baru, atau di Gang Tamim Pasar Baru.

Nuhun


16 Januari 2013 pukul 05.15

Posting Komentar

 

Entri Populer

Recent Comments

Blog Statistic

Return to top of page Copyright © 2007 | Old Nakula