Tersebarnya ilmu tidak pernah lepas dari peran ulama begitu pun sebaliknya, ulama tak kan pernah bisa dipisahkan dari ilmu. Ulama adalah lautan ilmu. Tinggi kedudukannya, fi dunya wal akhirah. Allah Subhaanahu wa Ta’ala memujinya, “Sesungguhnya yang takut kepada Allah hanyalah ulama.” [Fathir: 29]. Merekalah tempat kita bertanya sebagaimana firman-Nya; “Maka bertanyalah kepada ahludz dzikr (para ulama) jika kalian tidak mengetahuinya.” [Al-Anbiya’: 7]. Pujian juga tak lepas dari lisan seorang Amirul mukminin ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallaahu ‘anhu terhadap mereka. Berikut syairnya:
حواء والأم آدم أبوهم أكفاء التمثيل جهة من الناس
Manusia dipandang dari luarnya itu sama
Ayah mereka Nabi Adam sedang Ibu mereka Siti Hawa
-
وأعضاء فيهم خلقت وأعظم مشاكلة وأرواح كنفس نفس
Badan mereka sama, begitu pula arwahnya
Mereka adalah susunan tulang dan anggota badannya
-
والماء فالطين به يفاخرون شرف أصلهم في لهم يكن فإن
Jika saja mereka berhak dengan kemuliaannya asal-usul yang mereka banggakan
Maka (banggakah mereka dengan) tanah dan air (asal usul kehidupan)?!
-
أدلاء استهدى لمن الهدى على إنهم العلم لأهل إلا الفخر ما
Kebanggaan tidaklah pantas kecuali untuk para ulama
Karena mereka di atas petunjuk, dan juga sebagai penunjuk bagi yang menghendakinya
-
أسماء الأفعال على وللرجال يحسنه كان ما امرئ كل وقدر
Harga diri setiap orang adalah pada kebaikan yang dilakukannya
Oleh karenanya orang-orang memiliki julukan dari hasil pekerjaannya
-
أعداء العلم لأهل والجاهلون يجهله كان ما امرئ كل وضد
Musuh setiap orang itu kebodohannya
Karena itulah orang-orang bodoh menjadi musuh para ulama
-
أحياء العلم وأهل موتى الناس أبدا به حيا تعش بعلم ففز
Maka raihlah kemenangan dengan ilmu -yang dengannya kau kan hidup selamanya-
Lihatlah bagaimana manusia mati, sedang para ulama tetap hidup (namanya)!
Sumber nukilan syair: http://addariny.wordpress.com/
0 Respones to "Kebaikan Ada Pada Ulama"
Posting Komentar